Salam sobat.. semoga hari-harimu bahagia dan sukses...
Sebelum postingan ini saya telah menjelaskan secara sederhana mengenai pengertian kalam menurut pakar ilmu nahwu. Postingan kali ini adalah lanjutan Bab Kalam.
Sekedar mengingatkan kembali, bahwa definisi atau pengertian kalam menurut para ulama ahli ilmu nahwu adalah lafaz yang tersusun dari dua kalimat atau lebih, yang dapat dimengerti oleh si pendengar (lawan bicara, atau yang mendengar kita) dalam bahasa arab tentunya. jika sobat ingin mengulas kembali, atau barangkali ada masukan, dapat melihat kembali artikelnya disini.
(kalam itu terbagi 3 (tiga) yakni ; isim, fi’il, dan huruf yang bermakna)
Disini saya akan jelaskan sedikit mengenai bagian-bagiannya.
A. Isim
- secara harfiyah (etimology) artinya adalah “nama”
- Secara istilah,( terminology ) artinya suatu kata atau kalimat yang mengandung makna, namun kandungan maknanya bukan menunjukkan makna keadaan suatu masa. Baik itu masa lalu, sekarang, atau yang akan datang. Seperti misalnya nama kita, nama saudara, atau nama desa, nama benda, rumah, dan sebagainya. Memang kita akan sedikit bingung jika hanya memahami definisinya saja. Oleh sebab itu kita harus memahami juga ciri-ciri atau spesifikasi isim. Agar nantinya kita akan dengan mudah memahami pelajaran-pelajaran selanjutnya.
Nah sobat.. isim itu memiliki ciri khusus, yang mana ciri ini nantinya akan menjadi sebagai tanda pengenalnya. Tak kenal makanya tak sayang, kira-kira begitu kata pepatah. Heheh
Kita lihat kembali teks asli kitab ajurumiyah nya ya?
فَالِاسْمُ يُعْرَفُ: بالخفض، وَالتَّنْوِينِ، وَدُخُولِ اَلْأَلِفِ وَاللَّامِ.
وَحُرُوفِ اَلْخَفْضِ، وَهِيَ: مِنْ، وَإِلَى، وَعَنْ، وَعَلَى، وَفِي، وَرُبَّ، وَالْبَاءُ، وَالْكَافُ، وَاللَّامُ.
وَحُرُوفُ اَلْقَسَمِ، وَهِيَ: اَلْوَاوُ، وَالْبَاءُ، وَالتَّاءُ
tanda atau spesifikasi isim itu diantaranya adalah:
1. خفض (baris khofad) atau baris di bawah
2. التَّنْوِينِ (tanwin) contoh : ازَيْدً ini salah satu contohnya. Pokoknya barisnya adalah tanda baca yang berbaris “an- in-un” seperti muslimun, atau fatimatun, dsb.
3. دُخُولِ اَلْأَلِفِ وَاللَّامِ (adanya alif lam) contohnya : علم menjadi العلم atau فعل menjadi الفعل
4. حُرُوفِ اَلْخَفْضِ (ada huruf khofad, huruf khofad ini fungsinya membuat baris kalimat yang dimasukinya menjadi baris bawah. Nanti akan saya tuliskan juga contohnya. Di dalam kitab ajurumiyah, huruf khofad itu ada 9.
Yang pertama adalah huruf مِنْ (min) artinya “dari” contoh kalimatnya banyak ditemukan. Seperti kalimat “masjidun” jika ditambah sebelumnya huruf khofad “min” dalam kalimat contoh “min masjidin” atau “minal masjidi” dari bari “an-un” menjadi “in” kalo masih bingung, nih contohnya ya?
مِنَ المسجدِ -- مِنْ زَيْدٍ
إِلَى = الى اللهِ -- الى المدرسةِ
عَنْ = عن فاطمةِ – عن مسلمِ
عَلَى = على كلِّ مسلمٍ
فِي = في الارضِ
رُبَّ = رُبَّ رَجُلٍ كَرِيْمٍ
الْبَاءُ = بِزَيْدٍ – بِرَحْمَةٍ
الْكَافُ = كالشمسِ—كالقمرِ
اللَّامُ = المال لزيدٍ
5. حُرُوفُ اَلْقَسَمِ
1) اَلْوَاو
2) الْبَاءُ
3) التَّاءُ
عَنْ = عن فاطمةِ – عن مسلمِ
عَلَى = على كلِّ مسلمٍ
فِي = في الارضِ
رُبَّ = رُبَّ رَجُلٍ كَرِيْمٍ
الْبَاءُ = بِزَيْدٍ – بِرَحْمَةٍ
الْكَافُ = كالشمسِ—كالقمرِ
اللَّامُ = المال لزيدٍ
5. حُرُوفُ اَلْقَسَمِ
1) اَلْوَاو
2) الْبَاءُ
3) التَّاءُ
B. Fi’lun
- Secara harfiyah (etimology) adalah “perbuatan”.
- Secara istilahi (terminology) artinya suatu kata atau kalimat yang mengandung makna, yang menunjukkan makna keadaan suatu masa. Baik itu masa lalu, sekarang, atau yang akan datang. Kalimat ini nantinya akan terbagi kepada 3 kategori, antara lain;
1. Kalimat yang menunjukkan perbuatan yang telah berlalu, atau masanya telah lewat. Kalimat ini nantinya disebut ماض فعل (fi’lu maadhin) seperti kalimat :
ضَرَبَ -- صَرَفَ -- فَعَلَ
2. Kalimat yang menunjukkan perbuatan yang terjadi saat ini, atau yang akan dilakukan. Kalimat ini nantinya disebut sebagai مضارعفعل (fi’lu mudhori’) seperti misalnya :
بً -- تَفْعلً يَضْر
3. Kalimat yang menunjukkan perbuatan yang akan terjadi di masa yang akan datang, baik itu masa akan berlakunya jaraknya dekat atau tidak menentu. Biasanya dalam bentuk kalimat perintah. Kalimat ini nantinya disebut sebagai امر فعل ( fi’lu amrin ).
Seperti kalimat :
اضْربْ -- افْعلْ