Sunday, November 16, 2014

istilah-istilah dalam ilmu fiqh

Share:

ilmu tajwid dasar lengkap

Share:

pendidikan dasar islam lengkap

Islam artinya "damai". Diambil dari kata bahasa Arab "salama" ditambahkan huruf hamzah pada awalnya hingga menjadi  "aslama - yuslimu- islaaman". Islaaman adalah bentuk mashdarnya yang bermakna kedamaian, kesejahteraan, keselamatan. 

Islam adalah agama, sedangkan penganutnya disebut Muslim jika pria, dan Muslimah jika wanita. Agama Islam di bawa oleh Nabi Muhammad SAW dari Makkah, Madinah, hingga menyebar ke hampir seluruh dunia. Di Benua manapun pasti ada.

Nah sobat, Islam sebagai salah satu agama samawi terbesar di Dunia dalam ajarannya mewajibkan kepada Umatnya untuk menuntut ilmu, sekolah, hingga mengenal dirinya dan penciptanya. Inilah tujuan dasarnya. 

Seorang muslim harus mengajarkan kepada anak-anaknya, anak didiknya, untuk mengetahui dasar-dasar Islam. Dasar-dasar Islam itu ialah: 
  1. Rukun Islam
  2. Rukun Iman
  3. Ihsan
ok sobat, mari kita jelaskan satu-persatu. Jika saya keliru, tolong komentari ya?

A. Rukun Islam
Rukun Islam ada 5 (lima)
  1. Mengucap dua kalimat syahadat 
  2. Mendirikan Sholat 5 (lima) waktu
  3. Puasa Ramadhan 
  4. Menunaikan Zakat
  5. Naik haji bagi yang mampu
Penjelasan Rukun Islam
Sebagaimana tulisan di atas, rukun Islam itu ada 5 (lima). Dengan keterangan sebagai berikut:

1. Mengucap dua kalimat syahadat. Kalimatnya adalah Asyhadu an laa ilaaha illallah, Wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah. Yang artinya " aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah.

2. Mendirikan Sholat 5 ( lima ) waktu. Yakni sholat fardhu (wajib). 5 sholat tersebut adalah:
  • Shubuh; 2 rakaat.
  • Zuhur;   4 rakaat
  • Asar;     4 rakaat
  • Magrib; 3 rakaat
  • Isya       4 rakaat
Sholat, dalam Islam ada sholat wajib, ada sholat sunnah. syarat dan rukunnya ada. Insya Allah saya jelaskan di kesempatan lain.

3. Puasa Ramadhan
Yakni puasa yang dilaksanakan pada Bulan Ramadhan saja. Puasa disini maksudnya adalah menahan dari segala yang membatalkan puasa mulai dari waktu fajar (imsak) hingga terbenamnya matahari. Puasa Ramadhan kadang 30 hari, kadang juga 29 hari. Tergantung rukyat bulan, atau wujudul hilal.  

4. Menunaikan Zakat.
Zakat yang di maksud adalah zakat fitrah, zakat harta, zakat perdagangan, zakat emas dan perak, dan zakat bahan makanan yang mengenyangkan, zakat harta temuan.  Insya Allah lain kesempatan juga akan saya jelaskan. 

5. Naik haji
Haji merupakan rukun Islam yang terakhir dengan syarat mampu. Mampu disini termasuk kemampuan dana, kesehatan, keamanan, dan kesempatan.
 B. Rukun Iman
Rukun Iman ada 6 (enam)
  1. Iman Kepada Allah
  2. Iman Kepada Malaikat
  3. Iman Kepada Rasul-Rasul
  4. Iman kepada Kitab-kitab yang diturunkan kepada Rasul-rasul
  5. Iman kepada Hari Kiamat (hari akhir)
  6. Iman Kepada Qodho dan Qodr.
Penjelasan ini erat kaitannya dengan pendidikan theology Islam, yang biasa dikenal dengan materi pembelajaran ilmu Tauhid. 
C. Ihsan
Ihsan merupakan bentuk mashdar dari Ahsana - yuhsinu - Ihsaanan. Ihsan secara etimologi maknanya adalah "kebaikan". Sedangkan yang dimaksud disini adalah "an ta'budalloha ka annaka taroohu, wallohu yarooka" yang bermakna " engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihatnya, dan Allah melihatmu".

Share:

Wednesday, August 27, 2014

lanjutan BAB Kalam

Salam sobat.. semoga hari-harimu bahagia dan sukses...
Sebelum postingan ini saya telah menjelaskan secara sederhana mengenai pengertian kalam menurut pakar ilmu nahwu. Postingan kali ini adalah lanjutan Bab Kalam.
Sekedar mengingatkan kembali, bahwa definisi atau pengertian kalam menurut para ulama ahli ilmu nahwu adalah lafaz yang tersusun dari dua kalimat atau lebih, yang dapat dimengerti oleh si pendengar (lawan bicara, atau yang mendengar kita) dalam bahasa arab tentunya. jika sobat ingin mengulas kembali, atau barangkali ada masukan, dapat melihat kembali artikelnya disini.
وَأَقْسَامُهُ ثَلَاثَةٌ: اسم، وَفِعْلٌ، وَحَرْفٌ جَاءَ لِمَعْنًى
(kalam itu terbagi 3 (tiga) yakni ; isim, fi’il, dan huruf yang bermakna)
Disini saya akan jelaskan sedikit mengenai bagian-bagiannya.
A.    Isim
-    secara harfiyah (etimology) artinya adalah “nama”
-    Secara istilah,( terminology ) artinya suatu kata atau kalimat yang mengandung makna, namun kandungan maknanya bukan menunjukkan makna keadaan suatu masa. Baik itu masa lalu, sekarang, atau yang akan datang. Seperti misalnya nama kita, nama saudara, atau nama desa, nama benda, rumah, dan sebagainya. Memang kita akan sedikit bingung jika hanya memahami definisinya saja. Oleh sebab itu kita harus memahami juga ciri-ciri atau spesifikasi isim. Agar nantinya kita akan dengan mudah memahami pelajaran-pelajaran selanjutnya.
Nah sobat.. isim itu memiliki ciri khusus, yang mana ciri ini nantinya akan menjadi sebagai tanda pengenalnya. Tak kenal makanya tak sayang, kira-kira begitu kata pepatah. Heheh
Kita lihat kembali teks asli kitab ajurumiyah nya ya?

فَالِاسْمُ يُعْرَفُ: بالخفض، وَالتَّنْوِينِ، وَدُخُولِ اَلْأَلِفِ وَاللَّامِ.
وَحُرُوفِ اَلْخَفْضِ، وَهِيَ: مِنْ، وَإِلَى، وَعَنْ، وَعَلَى، وَفِي، وَرُبَّ، وَالْبَاءُ، وَالْكَافُ، وَاللَّامُ.
وَحُرُوفُ اَلْقَسَمِ، وَهِيَ: اَلْوَاوُ، وَالْبَاءُ، وَالتَّاءُ

tanda atau spesifikasi isim itu diantaranya adalah:
1.    خفض (baris khofad) atau baris di bawah
2.    التَّنْوِينِ (tanwin) contoh : ازَيْدً ini salah satu contohnya. Pokoknya barisnya adalah tanda baca yang berbaris “an- in-un” seperti muslimun, atau fatimatun, dsb.    
3.     دُخُولِ اَلْأَلِفِ وَاللَّامِ (adanya alif lam)  contohnya : علم menjadi العلم  atau فعل  menjadi الفعل
4.    حُرُوفِ اَلْخَفْضِ (ada huruf khofad, huruf khofad ini fungsinya membuat baris kalimat yang dimasukinya menjadi baris bawah. Nanti akan saya tuliskan juga contohnya.  Di dalam kitab ajurumiyah, huruf khofad itu ada 9.
Yang pertama adalah huruf مِنْ (min) artinya “dari” contoh kalimatnya banyak ditemukan. Seperti kalimat “masjidun” jika ditambah sebelumnya huruf khofad “min” dalam kalimat contoh “min masjidin” atau “minal masjidi” dari bari “an-un” menjadi “in” kalo masih bingung, nih contohnya ya?
 مِنَ المسجدِ --  مِنْ زَيْدٍ
إِلَى  =  الى اللهِ  -- الى المدرسةِ
عَنْ  =  عن فاطمةِ – عن مسلمِ
عَلَى  =    على كلِّ مسلمٍ         
فِي    =      في الارضِ          
رُبَّ  =   رُبَّ رَجُلٍ كَرِيْمٍ        
الْبَاءُ  =     بِزَيْدٍ – بِرَحْمَةٍ       
الْكَافُ  =        كالشمسِ—كالقمرِ  
اللَّامُ  =     المال لزيدٍ            

5.    حُرُوفُ اَلْقَسَمِ
1)    اَلْوَاو
2)    الْبَاءُ
3)    التَّاءُ
B.    Fi’lun
-    Secara harfiyah (etimology) adalah “perbuatan”.
-    Secara istilahi (terminology) artinya suatu kata atau kalimat yang mengandung makna, yang menunjukkan makna keadaan suatu masa. Baik itu masa lalu, sekarang, atau yang akan datang. Kalimat ini nantinya akan terbagi kepada 3 kategori, antara lain;
1.    Kalimat yang menunjukkan perbuatan yang telah berlalu, atau masanya telah lewat. Kalimat ini nantinya disebut ماض       فعل    (fi’lu maadhin) seperti kalimat :
ضَرَبَ   --  صَرَفَ  --  فَعَلَ
2.    Kalimat yang menunjukkan perbuatan yang terjadi saat ini, atau yang akan dilakukan. Kalimat ini nantinya disebut sebagai    مضارعفعل (fi’lu mudhori’) seperti misalnya :
بً  --  تَفْعلً   يَضْر
3.    Kalimat yang menunjukkan perbuatan yang akan terjadi di masa yang akan datang, baik itu masa akan berlakunya jaraknya dekat atau tidak menentu. Biasanya  dalam bentuk kalimat perintah. Kalimat ini nantinya disebut sebagai امر فعل  ( fi’lu amrin ).
Seperti kalimat :
اضْربْ  -- افْعلْ
Share:

Tuesday, August 19, 2014

ilmu nahwu+pengertian kalam



 أَنْوَاعُ اَلْكَلَامِ

A.     Pendahuluan

Salam ..

Ilmu nahwu merupakan ilmu tata bahasa arab yang  perannya sangat signifikan sekali menurut fungsi dan kegunaannya bagi ilmu sastra Bahasa Arab. Ilmu nahwu itu sangat penting. Sangat dianjurkan untuk memperlajarinya, artinya hukumnya fardhu kifayah bagi setiap muslim untuk mempelajarinya agar kewajiban dari individu-individu yang lain di daerahnya menjadi terpenuhi atau gugur kewajibannya.

Ilmu nahwu itu fungsi dasarnya adalah memberikan tanda baca dalam bentuk harokat, seperti baris fathah, dhammah, kasrah, dan jazm. Dan insyaAllah nanti akan saya jelaskan di BAB berikutnya.

Dalam Bab ini ada beberapa pokok bahasan masalah yang akan kita uraikan, diantaranya;

1.      Apakah definisi atau pengertian kalam menurut ahli nahwu? Pada poin ini nanti juga saya akan jelaskan beberapa definisi kalam sebagai perbandingan dengan ilmu tauhid, dan ilmu yang lainnya.

2.      Syarat kalam dalam ilmu nahwu

3.      Pembagian kalam dalam ilmu nahwu

B.     Definisi Kalam

اَلْكَلَامُ: هو اَللَّفْظُ اَلْمُرَكَّبُ، اَلْمُفِيدُ بِالْوَضْعِ

(definisi kalam ialah “lafaz yang tersusun dan memiliki makna yang dapat di pahami oleh pendengar dalam bahasa arab”)

Penjelasan;

Kalam menurut ulama nahwu seperti yang dijelaskan di atas memiliki unsur sebagai berikut:

1.      Kalam adalah Lafaz   seperti misalnya         (زيد )

2.      Kalam Tersusun dari dua kalimat atau lebih   seperti misalnya      (زيد قائم او جاء زيد )

3.      Kalam Memiliki makna yang baik, dan mudah dimengerti oleh si pendengar seperti misalnya (زيد قائم او جاء زيد ) . inilah contoh kata yang menjadi kalimat yang tersusun dan memiliki makna. Simple nya begini saja, dalam bahasa Indonesia, seperti : saya pergi ke kota, ibu memasak, ayah bekerja. Kalimat-kalimat ini tentunya dapat dipahami dan di cerna dengan cepat, dan tidak butuh penafsiran dengan kata “pengandaian”,atau kalimat bersyarat yang butuh jawaban dan penafsiran.

4.      Kalam diucapkan dalam Bahasa arab. Artinya, selain bahasa arab tidak dapat dikategorikan sebagai kalam. Bahasa Indonesia juga bukan kalam. Intinya Cuma bahasa arab. Titik. Heheh. Lalu bagaimana dengan Al-qur’an? Kan di dalamnya ada kata-kata yang serapan bahasa selain arab? Seperti nabi Ibrahim alaihissalam, dan masih banyak Nabi-nabi yang lainnya. Kita tahu Al-qur’an itu diturunkan dalam bahasa arab. Namun di sini perlu saya ingatkan kembali, bahwa ini adalah definisi kalam menurut ilmu nahwu.

Oleh sebab itu saya jelaskan disini sedikit lagi ya? Bahwa ini adalah definisi ahli nahwu. Bagaimana sih definisi dalam disiplin ilmu yang lain?  Soalnya beda kategori ilmu, beda pula cara mendefinisikannya.

وعند اللغويين، يختلف، ما يلفظ به الإنسان كلام عند اللغويين، وما يفهم منه المراد كلام عند الفقهاء ولو قلّ، ولو كان من حرفٍ واحد، والمتكلمين وأقصد بذلك من تلبّس بشوب بدعة عندهم الكلام هو النفسي

Menurut ilmuwan bahasa arab, bahwa segala sesuatu yang diucapkan oleh manusia dapat dikatakan sebagai kalam. Beda halnya dengan ulama fiqh, menurut mereka yang dinamakan kalam adalah “apapun yang diucapkan manusia, dan ucapan itu dapat dipahami  walau yang diucapkan hanya dengan satu huruf saja. Pokok nya terucap dan dipahami. Itu intinya.

Kesimpulannya

a.       bahwa kalam menurut ulama nahwu adalah lafaz yang tersusun dari dua kalimat atau lebih, memiliki makna yang dipahami dengan baik oleh pendengarnya, dalam bahasa arab.

b.      Definisi kalam berbeda-beda. Menurut kategori bidang keilmuannya.

InsyaAllah di postingan selanjutnya kita akan bahasa pembagian kalam.
Share: